Senin, 16 Juni 2014

BERTERIMA KASIH pada tubuh kita....



Apa tho ini maksudnya....????

Hehehehe... ya berterima kasih... mengucapkan terima kasih pada tubuh kita, karena mereka selalu setia bekerja dan bergerak untuk kita. Hayooo.... terpikir tak sebelumnya? Ada yang bilang tidak terpikir, ada yang bilang sudah terpikir siiih... ada yang bengong... bingung.. kenapa harus begitu ya?
Hehehehe... tidak masalah.... tidak apa-apa.. hayo sekarang kita ulas bersama ya....

Begini...

Coba deh kita baca lagi artikel yang berjudul : Segelas Ari Putih di pagi hari... disitu dituliskan... Heeem.... bayangkan bila tiba-tiba jantung mengajukan proposal pada kita... "pak, bu, mbak, mas... saya cuti dulu ya... capek nih berdenyut terus...." walaaaah.... kita pasti sudah bisa bayangkan... apa yang terjadi kaaan...? Naaah... mulailah untuk berterima kasih pada seluruh tubuh kita. Sedetikpun mereka gak pernah berhenti bekerja lho... dan mereka semua bisa diajak bicara kok....

Nah... sebelum kita berpanjang cerita... saya mau menyampaikan cerita. Begini ceritanya. Ada sebuah keluarga, yang tinggal disebuah perumahan. Kehidupan sehari-harinya dibantu oleh seorang pembantu rumah tangga. Pembantu tersebut pembantu yang tinggal didalam rumah itu juga, sehingga tanpa disadari, bahwa jam kerjanya tidak terhingga. 24 jam plus mungkin ya... Naaaah.... karena pembantu rumah tangga itu sudah terbiasa melakukan seluruh pekerjaan rumah, maka sang majikan tidak merasa perlu lagi untuk mengucapkan terima kasih pada sang pembantu, karena dianggapnya memang sudah tugasnya. Dan pembantu sendiri juga tidak lagi mengharapkan ucapan terima kasih pada majikannya, karena yaaa... memang merasa sudah tugas dia. Malah kadang, sebagai majikan merasa sah-sah saja untuk marah, apabila sang pembantu tidak dapat menjalankan apa yang ditugaskan sesuai dengan keinginan majikan. Toh sudah bayar. Dan sebaliknya karena sudah keseringan marah, maka sang pembantu melakukan pekerjaannya juga sudah robotik saja... ya sudah begini aja.. daripada kena marah, yang penting saya sudah lakukan. Heeeem.... kenapa saya katakan robotik... karena tidak ada hati disana... sang majikan memperlakukan pembantu tanpa hati, dan pembantupun melakukan pekerjaannya tanpa hati. 

Heeeem.... dari cerita diatas, bagi beberapa orang mungkin sah-sah saja sih... kita sudah bayar kok... mari kita pekerjakan dia sesuka hati. Demikian juga dengan pembantu, baiklaaah, saya sudah dibayar. Tapi salah melulu... gak pake terima kasih lagi... ya sudahlah... yang penting saya bikin kopi tiap pagi, nyapu, ngepel, nyuci... bersih apa enggak .... ya sudah gitu aja. diterima sukur... diomelin ya ... tebelin kuping aja... Heeem.... apa yang seperti ini yang kita inginkan? Buat saya kok tidak ya... Mungkin akan berbeda apabila, sang majikan memperlakukan pembantunya dengan baik, maksudnya baik disini juga proporsional lho ya.... jangan overacting juga.... dalam arti, ada ucapan atau ungkapan terima kasih, pada saat pembantu melakukan pekerjaannya dengan baik. Dengan perlakukan demikian itu, tentu saja kemudian sang pembantu juga akan melakukan pekerjaannya tidak semata-mata untuk sekedar asal semua pekerjaannya selesai, tetapi dia akan melibatkan hatinya dalam melakukan pekerjaannya dan merasa bahwa pekerjaan itu adalah tanggung jawabnya, sehingga dia melakukan semua pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan senang melakukannya, tanpa beban. Heeeem.... coba mana yang anda pilih?

Naaah itu pula yang terjadi dengan tubuh kita. Sejak kita mulai sadar dengan kehidupan kita, kita tidak lagi menyadari bahwa seluruh organ tubuh kita ini sudah sejak kita masih dijanin mendampingi dan membantu kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Seakan-akan itu memang sudah tugasnya untuk hidup dan bekerja, supaya kita tetap dapat hidup. Tapi pernah tak? Sekaliiii saja kita berpikir bahwa kita juga patut dan sangat perlu untuk mengucapkan terima kasih pada seluruh tubuh kita beserta sistemnya ini. Jelas... jelas perlu. Harus malah...  kita harus berterima kasih pada seluruh tubuh kita beserta seluruh sistemnya ini. Supaya apa? Supaya tubuh kita dan seluruh sistem yang bekerja ini semakin giat bekerja dengan baik dan dia tidak akan rewel. Heeem apa ya maksudnya rewel? Disini yang dimaksud dengan rewel adalah sakit atau bermasalah. Kita hanya peduli pada saat jantung kita sakit. Kita hanya sibuk pada saat paru-paru kita bermasalah. Dan malah repotnya lagi, kita menjadi kesal dan marah pada saat kita divonis mengidap sebuah penyakit tertentu. Tapi pernah tak? Kita berpikir bahwa kenapa sih...??? Kok si jantung bisa sakit? kenapa sih?? si paru-paru bisa bocor...??? Naaah kaaan....? Kita baru terusik, saat organ kita bermasalah. Tapi kita tidak pernah menyadari bahwa mereka sebenarnya sudah mati-matian bekerja untuk kita, tanpa sedikitpun ucapan terima kasih atas apa yang telah mereka lakukan untuk kita. Heeem.... Mudah-mudahan paham ya rekan-rekan The New You dengan analogi yang saya sampaikan ini. 

Jadi.... Pertama yang harus kita sadari bahwa, tubuh kita ini terus menerus hidup, terus menerus bergerak dan terus menerus bekerja. Otak dengan tugasnya, jantung dengan tugasnya juga, paru-paru, ginjal, lambung, daaaaan semua-semua itu lah.... tidak pernah berhenti barang sedetikpun. Tentu rekan The New You paham ya ... apa yang akan terjadi bila ada yang berhenti bekerja didalam tubuh kita. Walau yang berhenti karena rusak itu hanya kecil saja, tetapi efeknya luar biasa. Apalagi bila berhenti semuanya. 

Kedua, penting untuk diketahui bahwa semua sel yang ada didalam tubuh kita bisa diajak bicara, diajak berkomunikasi. Mosok sih? Lhaaa.... wong tanaman saja bisa diajak bicara kok... apalagi tubuh kita sendiri. Kenapa saya begitu yakin? Hal ini saya buktikan sendiri dengan melakukan penelitian kecil-kecilan, yang saya ambil dari penelitian seorang ahli dari Jepang. Dari penelitian itu, saya membuktikan bahwa memang sungguh kita dapat menyalurkan energi kita terhadap sesuatu, baik benda mati, apalagi benda hidup. Sungguh luar biasa, dari hasil penelitian saya itu terbukti bahwa benarlah demikian adanya. Jadi jangan diragukan lagi bahwa kita bisa berbicara langsung dengan tubuh kita ini, dan tubuh kita akan pula dengan segera meresponnya, sesuai dengan pesan dan vibrasi yang kita sampaikan. 


Dari gambar diatas, terlihat bahwa saya menyiapkan 3 toples yang diisi dengan beras dan air, dengan pembagian sebagai berikut :
1 toples ditandai dengan tulisan LOVE, CARE
1 toples ditandai dengan tulisan HATE, DISAPPOINT
1 toples ditandai dengan tulisan IGNORE.

Apa yang saya lakukan dengan toples-toples itu?
Setiap pagi saya menyapa toples LOVE dan CARE dengan sapaan kasih. Selamat pagi sayang, i love you, dan kata-kata kasih lainnya. Lalu saya maki toples kedua yang bertuliskan HATE dan DISAPPOINT dengan kata-kata kasar, penuh emosi, kekecewaan, kemarahan dan kata-kata rusak lainnya. Sedangkan Toples terakhir tidak saya hiraukan jangankan melihat, saya lirikpun tidak. Dari ketiga toples itu ternyata sungguh, bahwa beras yang ada didalam toples LOVE and CARE tetap berwarna putih, toples kedua, beras menjadi sangat rusak, hitam berkerak, berjamur dan toples ketiga, beras berubah menjadi coklat, dan pula rusak, walaupun kondisinya lebih baik daripada toples kedua.
Heeeeem... pembuktian inilah yang kemudian semakin meyakinkan saya, bahwa sungguhlah benar adanya, bahwa ada sambung energi antara kita dengan toples-toples itu. Sungguh dahsyat....

Lalu...?? Apanya yang lalu? ya hayooolah... segera sampaikan ucapan terima kasihmu pada seluruh tubuh. Mulailah dari sekarang... sebelum mereka minta cuti dari kehidupan kita. Bisa fatal kan...??? Bagaimana caranya? Heeeem ya bicaralah dengan mereka... sampaikan terima kasih kita pada mereka. Aaaah... nanti ditertawakan orang kita seperti orang gak beres bicara sendiri. Heeeem.... tidak perlu berteriak-teriak kok bicaranya... dalam hatipun mereka sudah bisa menerima energi kita. Yang penting, kita selalu melibatkan mereka dan mengucapkan terima kasih, karena tubuh kita sudah bekerja keras untuk kita di setiap detik kehidupan kita. 



Kalau mau tahu bagaimana persisnya.... heeeem... hayo daftar di Workshop SELF HEALING...
Demikian rekan The New You... segeralah sampaikan ucapan terima kasihmu... Tidak ada yang terlambat...
Salam

Endang Moerdopo
Mampang, 16 Juni 2014